Generator
adalah mesin yang menggunakan magnet untuk menggubah energi mekanis menjadi
energi listrik. Generator arus bolak-balik yang disebut juga generator sinkron
memegang peranan penting dalam melakukan konversi energi primer (bahan bakar
atau potensi tenaga air menjadi energi mekanik penggerak generator).
Bagian kelistrikan generator AC merupakan
komponen utama pada PLTGU yang termasuk jenis mesin serempak (mesin sinkron).
Generator AC atau alternator merupakan suatu peralatan yang mengubah tenaga
mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Dibandingkan dengan generator
DC, generator AC lebih cocok untuk pembangkitan tenaga listrik yang
berkapasitas besar (Sumanto, 1996).
Hal
ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan antara lain :
1. Timbulnya
masalah komutasi pada generator DC.
2. Timbulnya
persoalan dalam hal menaikkan dan menurunkan tegangan pada listrik DC.
3. Listrik
AC mudah diubah menjadi listrik DC.
4. Masalah
efisiensi mesin dan lain-lain pertimbangan.
a.
Prinsip
Kerja Generator Sinkron
Perbedaan
prinsip antara generator DC dengan generator AC adalah untuk generator DC,
kumparan jangkar ada pada bagian rotor dan terletak diantara kutub-kutub magnet
yang tetap di tempat, diputar oleh tenaga mekanik, sedangkan konstruksi pada
generator sinkron sebaliknya, yaitu kumparan jangkar disebut juga kumparan
stator karena berada pada tempat yang tetap dan kumparan rotor bersama-sama
dengan kutub magnet diputar oleh tenaga mekanik. Skema prinsip
kerja generator listrik seperti terlihat pada Gambar 3.
Berdasarkan Hukum
Faraday tentang induksi elektromagnetik yaitu bila suatu konduktor digerakkan
dalam medan magnet, maka akan dibangkitkan gaya gerak listrik dalam konduktor
tersebut. Jika rotor diputar pada penggerak mula (prime mover), maka kutub-kutub yang ada pada rotor akan berputar.
Jika kumparan kutub diberi arus searah, maka pada kumparan kutub akan timbul
medan magnet atau fluks yang bersifat bolak-balik atau fluks putar. Fluks putar
ini akan memutar kumparan jangkar pada stator, sehingga pada ujung-ujung
kumparan stator timbul gaya gerak listrik (ggl) atau tegangan induksi. Besarnya
tegangan induksi yang timbul pada
kumparan jangkar yang ada pada stator (Sumanto, 1996) adalah :
E = 4,44 X f X fp X fd X φ X N volt (1)
dimana : E = GGL induksi (volt)
f = frekuensi listrik (Hz)
fp = faktor langkah
fd = faktor distribusi
N = jumlah lilitan
Φ = fluks magnet
Besarnya frekuensi ggl yang
dibangkitkan tergantung pada jumlah kutub medan dan kecepatan putaran prime mover. Pada kumparan tertentu,
akan dibangkitkan tegangan satu siklus lengkap, bila sepasang kutub rotor
(kutub utara dan kutub selatan) digerakkan melewati kumparan, maka jumlah
siklus yang dibangkitkan dalam satu putaran rotor sama dengan jumlah pasangan
kutub rotor p/2, dimana p adalah jumlah total kutub. Menurut Sumanto (1996),
jika n adalah kecepatan putar rotor dalam putaran per menit, maka n/60 adalah
putarn per sekon, sehingga frekuensi dinyatakan dalam Hertz atau siklus per
sekon sesuai dengan persamaan sebagai berikut :
Lilitan 3 fasa untuk generator 3 fasa,
kumparan-kumparan fasa antara yang satu dengan yang lain masing-masing berjarak 120 derajat listrik. Jadi ujung-ujung akhir dari kumparan
fasa I, II, III masing-masing berjarak 120 derajat listrik. Ketiga fasa itu biasanya ditandai
U-V-W dan dapat diatur menurut hubungan delta atau hubungan bintang. Tegangan
antara dua fasa adalah V. Khususnya pada hubungan bintang terdapat titik
bintang yang diberi tanda nol (O). Tegangan antar fasa dari titik bintang
adalah Seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar
4. Hubungan kumparan 3 fasa,(a) Hubungan Delta, (b)Hubungan Bintang
Daya
sebuah generator dinyatakan dengan rumus :
Daya
nominal sebuah generator dinyatakan dalam kW atau MW ataupun dalam kVA atau
MVA. Daya nominal ditentukan oleh suhu kerja dari kumparan, sedangkan factor
daya biasanya sekitar 0,8. Efisiensi sebuah generator dinyatakan dalam rasio
keluaran dibagi masukan. Keluaran yang bermanfaat merupakan seluruh masukan
dikurangi rugi-rugi.
1. Rugi-rugi
mekanikal termasuk gesekan bantalan dan udara.
2. Rugi-rugi
elektrikal terdiri atas rugi-rugi besi dan tembaga.
Semua rugi-rugi akan
mengakibatkan terjadinya panas yang harus dihilangkan melalaui pendinginan.
Pendinginan generator dapat dilakukan melalui sistem terbuka atau sistem
tertutup. Pada sistem tertutup, kipas-kipas mengalirkan udara melalui generator, sedangkan udara
panas didinginkan dengan air, sebelum
disirkulasikan kembali. Sistem demikian memberi proteksi yang baik terhadap
kemungkianan terjadinya api dalam generator karena terbatasnya pemasukan udara.
Pada sistem terbuka, kipas-kipas memperoleh udara dari luar melalui suatu
saluran. Udara itu dipaksa melewati alur-alur kecil diantara bagian-bagian inti
dan kumparan. Udara yang dipakai dengan sendirinya menjadi panas. Sistem
terbuka lebih murah dan
memberikan
pandangan yang lebih rapi dan
tidak bising (Abdul Kadir, 1996).
Suatu pusat pembagkit tenga listrik, biasanya terdiri
dari dua unit atau lebih. Pada saat pembagkit melayani beban yang bertambah,
maka diperlukan kerja paralel antara unit-unit. Selain dimaksudkan untuk
memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan,
juga sering dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan apabila ada
generator yang dihentikan misalnya ada gangguan pada salah satu unit.
Sebelum dua generator sinkron diparalelkan, harus dipenuhi
kondisi berikut :
1. Urutan
fasa harus sama.
2. Tegangan
terminalnya harus sama.
3. Tegangannya
harus sefasa.
4. Frekuensinya
harus sama.
Jika
ada dua generator beroperasi dan persyaratan ini dipenuhi maka dikatakan dalam
keadaan sinkron. Operasi
agar mesin dalam keadaan sinkron disebut penyinkronan.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut bisa
arus searah atau arus bolak-balik. Pada pusat tenaga listrik, generator arus
searah berfungsi sebagai penguat medan (exciter)
pada generator utama. Ada 3 hal pokok yang terdapat pada prinsip kerja
generator yaitu :
1.
Ada fluks magnet yang
dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2.
Adanya kawat penghantar
listrik yang merupakan tempat terbentuknya GGL.
3.
Adanya gerakan relatif
antara fluks magnet dengan kawat penghantar.
No comments:
Post a Comment