5/03/2017

Mengatasi dan mencegah terjadinya kegagalan Proteksi Sistem Tenaga Listrik (STL)

1.      upaya yang di lakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan proteksi antara lain adalah :
-          Alat proteksi yang andal
-          Disain yang benar
-          Penyetelan rele yang benar
-          Pemasangan / wiring yang benar
-          Pemeliharaan yang baik
2.      Melengkapi proteksi utama dan proteksi cadangan :
a.       Cadangan Lokal
Terpasang pada daerah yang sama dan mengerjakan PMT yang sama dengan PMT proteksi utamanya
b.      Cadangan Jauh
Terpasang pada daerah lain di sebelah hulunya dan mengerjakan PMT yang sama dengan PMT utamanya


3.      Menggunakan proteksi duplikat
-          Memasang dua set proteksi yang sama kecuali PMT
Sistem perlindungan terdiri dari tiga subsistem (elemen), yaitu :
1.    Pemutus Tenaga (PMT)
        Pemutus tenaga dalam bahasa Inggris disebut circuit breaker (CB). Pemutus tenaga adalah adalah saklar yang berfungsi untuk memutus arus gangguan (hubung singkat). Dalam praktek, sebuah PMT umumnya dikombinasikan dengan tiga saklar pemisah (PMS). PMS adalah saklar pemisah yang dalam bahasa Inggris disebut disconnecting (insulating) switch (DS), yaitu dua buah PMS masing-masing di depan dan di belakang PMT, dan sebuah PMS tanah yang digunakan untuk mentanahkan bagian instalasi yang akan dibebaskan dari tegangan untuk selanjutnya akan disentuh manusia untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan.

2.    Tranduser
        Tranduser adalah peralatan yang member masukan ke relai, sehingga relai tersebut dapat pick up. Tranduser ini pada dasarnya adalah transformator (trafo) instrumen (instrument transformer) yang terdiri atas trafo arus (current transformer) dan trafo tegangan (voltage transformer).

         Trafo instrumen digunakan untuk :
a.    Mereduksi arus dan tegangan ke nilai yang cukup rendah, sehingga aman untuk peralatan proteksi dan pengukuran.
b.    Mengisolir peralatan proteksi dan pengukuran dari rangkaian primer.
c.    Agar didapatkan besar arus dan tegangan standar untuk keperluan proteksi dan pengukuran. Arus dan tegangan pada peralatan daya yang harus dilindungi biasanya diubah oleh trafo arus dan trafo tegangan, ke tingkat yang lebih rendah untuk pengoperasian relai.
        Hal tersebut diatas dilakukan karena dua alasan, yakni :
a.    Tingkat masukan yang lebih rendah ke relai memastikan bahwa komponen yang digunakan untuk konstruksi relai tersebut secara fisik akan menjadi cukup kecil dan karenanya lebih murah.
b.    Operator yang bekerja dengan relai dapat bekerja dalam linkungan yang aman.

        Trafo arus akan menghasilkan kembali arus yang meniru bentuk gelombang arus primer setepat mungkin pada kumparan sekundernya. Trafo harus dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Persyaratan serupa juga berlaku untuk trafo tegangan. Daya yang diberikan oleh trafo ini tidak seberapa besar, karena beban yang dihubungkan padanya hanya terdiri dari beberapa relai dan meter yang mungkin digunakan pada waktu tertentu. Beban pada trafo arus (CT) dan trafo tegangan (VT) umunya dikenal sebagai muatan atau burden trafo tersebut.

No comments:

Post a Comment

Pengalaman ganti keyboard Acer Aspire 4732Z

Acer Aspire 4732z merupakan laptop pertama saya, yang saya beli pada pertengahan 2011, sebenarnya laptop ini sangat tangguh, setidaknya samp...